Minggu, 24 April 2011

" FIKSI" yang "TERMENTAHKAN"

                  " FIKSI"
Ingar bingar panggung mulai memanggilku
perlahan ku naik dan kau terhentak
sorak! sorai! terlarut dalam nada
tak tersadar ini duniaku yang lain

kurangkai cerita
kurangkai...

Dan aku terlatih untuk tersenyum
kulemparkan aksi penuh tawa
dan aku terlatih untuk sempurna
ku buat semua seperti nyata

Kau bahkan tak mengenalku
tak tahu ironiku
senang bertemu denganmu
percayalah ku tak gila

Dan aku terlatih untuk tersenyum
kulemparkan aksi penuh tawa
dan aku terlatih untuk sempurna
ku buat semua seperti nyata

Ku terjebak dalam ruang fiksi
dan tak mungkin untuk kembali
ku terjebak dalam imajinasi
yang tak pernah aku sadari

kurangkai cerita
kurangkai...

Dan aku terlatih untuk tersenyum
kulemparkan aksi penuh tawa
dan aku terlatih untuk sempurna
ku buat semua berakhir indah

      "TERMENTAHKAN"
setiap kata yg terucap menghujam nalarku
tak bisakah kau diam? biarkan ku cerna
alibi sempitmu semua termentahkan
gunakan logikamu

sudahlah...biarkan...
sudahlah...biarkan...

tertawalah! anggapku tak ada
menarilah (tanpa arah) menarilah
tertawalah! anggapku tak ada
bernyanyilah (tanpa nada) bernyanyilah

setiap satir yang terekam tak bisa ku redam
hingga ku yakin semua indah pada waktunya
tersenyum layaknya kawan berduka layaknya lawan
hina!

sudahlah...biarkan...
sudahlah...biarkan...

tertawalah! anggapku tak ada
menarilah (tanpa arah) menarilah
tertawalah! anggapku tak ada
bernyanyilah (tanpa nada) bernyanyilah

(setiap orang dilahirkan dengan peran
maka mainkanlah peranmu kawan)

sudahlah...biarkan...
sudahlah...biarkan...

tertawalah! anggapku tak ada
menarilah (tanpa arah) menarilah
tertawalah! anggapku tak ada
bernyanyilah (tanpa nada) bernyanyilah

tertawalah! tertawalah!
(nikmati nafasnya, maknai tatapannya