" FIKSI"
Ingar bingar panggung mulai memanggilkuperlahan ku naik dan kau terhentak
sorak! sorai! terlarut dalam nada
tak tersadar ini duniaku yang lain
kurangkai cerita
kurangkai...
Dan aku terlatih untuk tersenyum
kulemparkan aksi penuh tawa
dan aku terlatih untuk sempurna
ku buat semua seperti nyata
Kau bahkan tak mengenalku
tak tahu ironiku
senang bertemu denganmu
percayalah ku tak gila
Dan aku terlatih untuk tersenyum
kulemparkan aksi penuh tawa
dan aku terlatih untuk sempurna
ku buat semua seperti nyata
Ku terjebak dalam ruang fiksi
dan tak mungkin untuk kembali
ku terjebak dalam imajinasi
yang tak pernah aku sadari
kurangkai cerita
kurangkai...
Dan aku terlatih untuk tersenyum
kulemparkan aksi penuh tawa
dan aku terlatih untuk sempurna
ku buat semua berakhir indah
"TERMENTAHKAN"
setiap kata yg terucap menghujam nalarku
tak bisakah kau diam? biarkan ku cerna
alibi sempitmu semua termentahkan
gunakan logikamu
sudahlah...biarkan...
sudahlah...biarkan...
tertawalah! anggapku tak ada
menarilah (tanpa arah) menarilah
tertawalah! anggapku tak ada
bernyanyilah (tanpa nada) bernyanyilah
setiap satir yang terekam tak bisa ku redam
hingga ku yakin semua indah pada waktunya
tersenyum layaknya kawan berduka layaknya lawan
hina!
sudahlah...biarkan...
sudahlah...biarkan...
tertawalah! anggapku tak ada
menarilah (tanpa arah) menarilah
tertawalah! anggapku tak ada
bernyanyilah (tanpa nada) bernyanyilah
(setiap orang dilahirkan dengan peran
maka mainkanlah peranmu kawan)
sudahlah...biarkan...
sudahlah...biarkan...
tertawalah! anggapku tak ada
menarilah (tanpa arah) menarilah
tertawalah! anggapku tak ada
bernyanyilah (tanpa nada) bernyanyilah
tertawalah! tertawalah!
(nikmati nafasnya, maknai tatapannya